Rabu, 14 Februari 2024

Detik-detik Evakuasi Pelampung Suar yang Terseret Kapal ke Tanjung Perak

Detik-detik Evakuasi Pelampung Suar yang Terseret Kapal ke Tanjung Perak

 

Kejadian yang menegangkan terjadi di perairan Tanjung Perak, di mana Pelampung Suar (Buoy) No. 24 terseret oleh Kapal KM Leuser dan Kapal Lit Interprise pada Senin (12/2) lalu. Tim Reaksi Cepat Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak bergerak cepat untuk mengevakuasi Buoy tersebut ke Dermaga Tanjung Perak.

Arif Widodo, anggota Tim Teknis SBNP Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak, menyampaikan bahwa pihaknya mendapat laporan dari VTS bahwa Buoy No. 24 terseret sejauh 3,8 KM ke arah barat. Dengan kerja keras, tim evakuasi berhasil mengangkat Buoy No. 24 ke Dermaga Tanjung Perak pada pukul 17.02 WIB. Selanjutnya, mereka berusaha untuk melepas rantai dan sinker Buoy tersebut agar dapat diperbaiki dan dikembalikan ke titik asalnya.

"Bouy No. 24 telah dipindahkan ke bengkel Disnav Tipe A Kelas I Tanjung Perak. Kami akan terus memantau agar segera diperbaiki dan dikembalikan ke titik semula sesuai posisi DSI," jelas Arif dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (14/2/2024).

Pihak Pelni akan bertanggung jawab dari pengangkatan, perawatan, hingga penempatan kembali Buoy No. 24 sesuai dengan posisi DSI. Sebelumnya, Kapal KM Leuser sedang bergerak untuk berlabuh dengan mengikatkan jangkar. Namun, akibat kecepatan arus dan angin yang mencapai 20 knot, kapal tersebut maju setengah dan menyenggol Bouy No. 24 pada pukul 14.18 WIB. Akhirnya, Buoy tersebut terbawa oleh kapal dan melilit jangkar kapal Lit Interprise serta menyenggol MT. Lamiwuri.

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi dan tanggapan cepat dari pihak berwenang dalam menghadapi insiden di perairan yang padat aktivitas. Tindakan responsif dari Tim Reaksi Cepat Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Tanjung Perak adalah contoh nyata dari kesiapan dalam menghadapi situasi darurat di laut.

Kecelakaan seperti ini juga menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran dan kebutuhan untuk memperkuat prosedur keamanan di perairan yang sering dilalui oleh kapal-kapal besar. Faktor cuaca dan kondisi alam harus selalu dipertimbangkan dengan serius oleh setiap kapten dan kru kapal untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

https://laporantulisan.blogspot.com/

Selain itu, peningkatan pemantauan dan pemeliharaan terhadap pelampung suar dan infrastruktur navigasi lainnya sangatlah penting guna memastikan keselamatan pelayaran dan navigasi yang optimal. Peran Tim Reaksi Cepat dan instansi terkait dalam menjaga keamanan dan ketertiban pelayaran di perairan Indonesia patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak.

Kita berharap bahwa insiden serupa tidak terulang di masa depan, dan pihak terkait terus meningkatkan koordinasi serta memperkuat sistem pengamanan untuk mencegah kecelakaan yang dapat membahayakan keselamatan kapal dan awaknya. Dengan demikian, perairan Indonesia dapat terus menjadi jalur pelayaran yang aman dan dapat dipercaya bagi seluruh pengguna laut.