LAPORANTULISAN - Pemerintah Indonesia dan Norwegia telah sepakat untuk memperkuat diplomasi lingkungan dan berkolaborasi dalam mitigasi perubahan iklim, pelestarian alam, dan pembangunan berkelanjutan. Penandatanganan letter of intent (LoI) dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, bersama Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, saat kunjungannya ke Oslo.
Hanif menyatakan pentingnya implementasi nilai ekonomi karbon untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. Kerja sama yang terjalin dengan Norwegia juga akan membantu sistem perdagangan karbon yang kuat untuk mencapai target iklim nasional. LoI mencakup komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, good governance, konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan sampah, dan ekonomi sirkular.
Kunjungan ini juga bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Norwegia yang dimulai pada 1950. Sejak 2022, Norwegia telah memberikan dukungan sebesar 216 juta dolar AS untuk pengurangan emisi karbon di sektor kehutanan. Selain itu, Menteri Hanif bertemu dengan pejabat Norwegia dan mengunjungi perusahaan TOMRA untuk belajar tentang pengelolaan sampah.
Narasumber https://laporantulisan.blogspot.com/